KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai perusahaan tambang batubara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tak hanya fokus di bisnis thermal coal, tapi juga coking coal atawa kokas.
“Jadi yang tadinya cuma thermal, sekarang ada coking coal juga yang digunakan khusus untuk bahan baku steel," ujar Direktur Utama ADRO, Garibaldi Thohir atau yang sering disapa Boy Thohir, Jumat (21/9).
Ia menilai, saat ini permintaan untuk coking coal terbilang bagus namun tidak banyak negara yang memasok batubara ini. “Tidak seperti batubara thermal, hanya ada beberapa negara yang mampu memproduksi coking coal, hanya ada di Australia, Indonesia, Rusia, Amerika, hanya ada lima, enam atau tujuh negara yang memproduksi coking coal,” katanya.
Ke depannya, Boy Thohir bilang, pelan-pelan kontribusi pendapatan dari coking coal ini dapat meningkat. Selain itu, ADRO kini juga masih fokus untuk mengoptimalkan tambang yang baru dibeli di Australia dan tengah menjaga produksi barubara dari tambang yang ada di Indonesia.
Pada tahun ini, ADRO menargetkan mampu memproduksi 54 juta ton sampai 56 juta ton batubara. Boy mengatakan, produksi batubara ADRO pada kuartal pertama 2018 memang menurun lantaran pengaruh cuaca. Tapi, ia optimistis dapat mencapai target produksi batubara sepanjang 2018.
https://industri.kontan.co.id/news/adaro-energy-adro-ingin-memperbesar-bisnis-coking-coal