Harga Batubara Diperkirakan Merangkak Naik ke US$ 70 per Ton

February 17, 2015, 10:31 am | Admin

Jakarta, CNN Indonesia – Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sujatmiko memperkirakan fenomena penurunan harga batubara dunia yang berlangsung dua tahun terakhir akan menunjukan perbaikan mulai tahun ini. Keyakinan itu, ditunjang oleh membaiknya perekonomian Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang turut menentukan harga komoditas global.

“Saya kira dalam waktu dekat (harga) akan segera rebound,” katanya di Jakarta, Selasa (17/2) petang.

Sujatmiko menjelaskan seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi menyusul peningkatan angka konsumsi domestik AS diyakini akan mendorong sejumlah negara pemasok untuk menggenjot produksi barang-barang dan mengekspornya ke negeri Paman Sam itu. Beberapa negara tersebut meliputi Tiongkok, Korea Selatan dan India yang diketahui menjadi mitra dagang utama Amerika Serikat.

Dengan adanya upaya peningkatan angka produksi, menurut Sujatmiko akan membuat tiga negara tersebut membutuhkan lebih banyak sumber energi untuk bisa mengoperasikan pabrik-pabriknya. Dengan demikian, kondisi ini diharapkan bisa mempengaruhi naiknya harga komoditas batubara.

“Tentu saja mereka akan menyerap hingga pada akhirnya harga batubara akan kembali merangkak. Saya perkirakan harga batubara dunia tahun ini berada di level US$ 70 per ton,” tuturnya.

HBA Februari US$ 62,92 per ton

Meski harga rata-rata batubara dunia tahun ini diperkirakan berada di level US$ 70 per ton, Kementerian ESDM telah menetapkan harga batubara acuan (HBA) Februari 2015 di angka US$ 62,92 per ton. Harga patokan ini diketahui lebih rendah ketimbang HBA Januari kemarin yang berada di angka US$ 63,84 per ton.

Sujatmiko menilai, adanya koreksi harga tersebut tak lepas dari masih rendahnya jumlah permintaan negara-negara pengimpor batubara Indonesia seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan India. “Memang perbaikan tidak akan secepat itu. Tapi saya optimis harga batubara akan rebound ke level US$ 70 per ton,” pungkasnya.

Kemarin, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan pemerintah akan menaikkan royalti terhadap semua jenis hasil pertambangan umum dan batubara. Kebijakan tersebut dilakukan untuk menggenjot Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor pertambangan dan minerba yang tahun ini ditargetkan sebesar Rp 31,7 triliun.

“Nanti usulan kenaikan tarif, tentunya bukan hanya untuk batubara tapi untuk semua jenis bahan galian tambang,” ujar Bambang.

Meskipun industri pertambangan seperti batubara tengah mengalami kelesuan, Bambang bersikukuh menarik royalti lebih tinggi dari sektor tersebut. Meskipun konsekuensi dari keputusannya tersebut akan mendapat banyak tentangan para pengusaha, Bambang yakin keputusan tersebut tidak akan melemahkan usaha mereka.

“Tambang ini kita tahu meskipun sedang tidak bagus tapi karena mereka sudah mendapatkan kekayaan negara dan memanfaatkan kekayaan alam maka tarifnya akan disesuaikan, ya pokoknya kita naikkan tarif bukan untuk bikin rugi,” ujarnya.

 

http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150218091740-85-32988/harga-batubara-diperkirakan-merangkak-naik-ke-us–70-per-ton/

Terakhir di update pada Kamis, 02 Februari 2017 / 10:31 WIB | 3145